Sekian banyak kasus kekacauan hormonal dan gangguan alat reproduksi
pada para ibu merupakan dampak dari penggunaan kontrasepsi hormonal
(pil, suntik, implan) maupun teknik (IUD/spiral, kondom). Hal ini insya
Allah dapat kita antisipasi jika kita melakukan program KB alami.
Allah Subhanahu wata’ala memberikan perempuan siklus hormonal yang
jika itu kita amati agak mendalam sangat membantu kita dan suami untuk merencanakan dan menghindari kehamilan.
Dan pengamatan ini insya Allah tidak terlalu sulit atau menyita banyak
energi, sangat ringan dan sederhana karena siklus ini berulang setiap
bulan.
Apa Itu Masa Subur?
Jika suami selalu dalam kondisi subur, maka seorang istri memiliki
siklus kesuburan pada setiap bulannya. Apa sebenarnya yang dimaksud
dengan masa subur bagi perempuan? Singkatnya, masa subur perempuan
adalah masa dimana kemungkinan sel telur (ovum) matang akan dilepaskan
oleh indung telur (ovarium).
Menurut dr. Ahmad Yasa Sp.OG dalam uraiannya di Milis Sehat artikel
tahun 2004 menyebutkan bahwa dalam setiap bulan atau dalam setiap satu
siklus haid, normalnya hanya ada sebuah sel telur saja yang matang, dan
kemudian dikeluarkan oleh kandung telur ke mulut saluran yang menuju
rongga rahim (ovulasi). Namun sel telur matang ini setelah keluar dari
kandung telur, ternyata masa suburnya hanya berlangsung sebentar saja,
karena sel telur matang ini hanya mampu bertahan hidup beberapa jam
saja. Bila pada saat ovulasi atau tepat pada hari ketika keluarnya sel
telur matang ini dilakukan hubungan suami istri, dan sel sperma berhasil
membuahi sel telur matang ini, maka akan terjadi kehamilan, asalkan
tidak terdapat faktor kelainan atau penghambat.
Hal ini karena dalam setiap satu siklus bulanan, masa subur wanita
hanya terjadi pada satu hari ketika ovulasi saja. Adapun sperma, masa
suburnya itu terjadi setiap hari, sehingga setiap saat keluar ketika
hubungan badan, sel sperma normalnya selalu dalam keadaan subur.
Jadi secara teori, hanya hubungan badan yang dilakukan disekitar
ovulasi saja yang bisa menyebabkan kehamilan. Sedangkan hubungan suami
istri yang dilakukan di luar ovulasi atau diluar masa subur wanita maka
tidak akan menyebabkan kehamilan, karena di luar masa subur tersebut
tidak akan ada sel telur matang yang bisa dibuahi. Namun, kaidah ini
hanya merupakan tataran kausalitas (sebab-akibat) kita pada ranah usaha,
tidak boleh kita jadikan i’tiqad karena penciptaan adalah hak Allah. Illa masya Allah.
Justru ada hikmah yang dapat kita petik dari fenomena ovulasi yang
kita tidak dapat pastikan kapan tepatnya ini, karena seperti diuraikan
bahwa perempuan normalnya hanya melepaskan sebuah sel telur setiap
bulannya dan usia sel telur tersebut hanyalah beberapa jam saja. Sungguh
ajaib jika bertepatan saat sel telur itu hidup itu sepasang suami istri
diberikan insting untuk melakukan hubungan suami istri, sehingga sel
telur istri bertemu dengan sel sperma suami, sehingga terjadi pembuahan
dan kehamilan. Kita memang bisa mengira-ngira kapan terjadi ovulasi,
tapi kita tak pernah tahu kapan tepatnya sel telur matang itu keluar dan
bertahan hidup. Jadi memang benar kehamilan dan penciptaan adalah hak
Allah.
Masa Subur, Ujian bagi Kaum Hedonis
Masa ovulasi perempuan ini pula ternyata dapat menjadi ujian bagi
kaum hedonis, para pemuja kesenangan sesaat. Mereka yang senang
melakukan seks bebas seringkali ketempuhan karena perzinaannya yang
dilakukan tergesa-gesa itu bertepatan dengan masa ovulasi pasangan
perempuannya. Terjadilah kehamilan, namun tidak diharapkan dan menjadi
aib yang melekat dan ditanggung seumur hidup, bahkan sampai akhirat.
Lihatlah, betapa banyak remaja-remaja linglung yang hanya melakukan satu
kali perzinaan lantas hamil. Illa masya Allah. Allahu akbar. Na’udzubillahi mindzalik.
Semoga Allah menjaga diri dan keluarga kita agar selalu menjadikan
fenomena-fenomena yang ada pada diri kita sebagai pelajaran hanya dan
hanya untuk memaksimalkan ketaatan kita padaNya.
Insya Allah pada artikel ini berikutnya akan diuraikan tentang kapankah masa subur itu terjadi. Wallahu’alam.
(esqiel/muslimahzone.com)
0 komentar:
Post a Comment